Hatiku Telah Mati





Semua masih tersusun rapi. Tentang senyumnya dan tawanya. Saat pertama dia memanggil namaku. Saat pertama dia menjadi seorang yang selalu ada diruang sepiku.

Waktu berjalan dengan cepat. Rasanya baru sedetik aku terlelap, namun begitu cepat dia terbang meninggi. Mengepakkan sayap indahnya. Melambai dengan berkata "Aku bukanlah yang dulu lagi"

Menyadari bahwa kehilangan telah di depan mata. Aku merenung sejanak, ternyata benar bahwa "tugasku telah usai". 

Musim berganti. Hari, bulan dan tahun. Detik ini aku kembali merindukan dirimu. Pelukanmu, kecupanmu, dan ucapanmu. Terima kasih telah menjadi satu-satunya manusia yang mengawali dan mengakhiri kisah cintaku. Karena setelah kehilangan dirimu hatiku telah mati untuk sebuah cinta. Entahlah.

Untukmu : 

Jangan Kau Cintai aku
Seperti aku mencintaimu 
Tak pernah terjadi
Aku tak berharap lebih 
Ku tahu kau tak menginginkanku 
Tak akan ku sesali

Semoga ini selamanya 
Hatiku untukmu, seutuhnya, tak akan berubah 
Cinta tak harus memiliki 
Tak kan ku tangisi

Hingga hidupku berakhir 
Biar kucumbui bayangmu 
Tak akan kusesali
Biarkan aku memandangmu 
Dari ruang sepiku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Periode Kebuntingan Ternak Sapi

MENGHITUNG KAPASITAS TAMPUNG LAHAN DENGAN SATUAN TERNAK (ST) / ANIMAL UNIT (AU)