Aku adalah Aku
Kemari. Lagi-lagi aku harus mengatakan padamu. Bahwa cinta adalah perihal "penerimaan" bukan "pemaksaan'. Aku tak butuh menjadi orang lain untuk mendapatkan simpati, sebesar apapun aku menyukaimu. Aku hanya perlu menjadi diriku sendiri. Melakukan yang terbaik untuk diriku sendiri selaku mahluk ciptaan tuhan. Bertumbuh, berkembang, dan memperbaiki diri bukan untuk siapa-siapa. Melainkan untuk menjalankan amanah-Nya yang telah memberiku nyawa dan waktu untuk aku manfaatkan sebaik-baiknya. Sekuat tenaga yang aku punya. Jika kau tak suka atas apa yang aku miliki, aku tak peduli. Meski sekuat apapun aku mencintaimu. Sekali lagi, aku tak peduli. Karena sekeras apapun aku mencoba, jika bukan aku tempatmu kembali bermuara. Maka kau akan pergi juga. Aku manusia biasa. Kemampuanku terbatas. Keterbatasan yang membuatku sama sekali tak punya hak untuk terlalu memintamu kepada Tuhan. Hanya Dia yang tahu. Siapa kelak yang akan menjadi teman belajar, teman berpetualang,