Terima Kasih ; Segalanya


Masalah hidup itu ibarat sebuah permainan puzzle. Sekuat apapun kita berupaya jika memang salah menempatkan maka tak akan pernah selesai. Semua tergantung pada kecerdasan dan kesabaran kita dalam menemukan jalan untuk mencapai tujuan.

Ada kalanya kita akan dihantam dengan begitu keras. Sehingga rasanya ingin mengakhiri segalanya. Seperti upaya yang kadang terasa sia-sia, jerih payahnyang hanya membuahkan kepayahan, kesetiaan yang terbalas kecurangan, kasih sayang berakhir kedutaan, dan cinta yang terbalas pengkhianatan.

Seseorang pernah berkata padaku bahwa jalan yang kita lalui tak selamanya mulus. Kadang berkelok, berlubang, terjal, menanjak, dan menurun. Begitulah hidup yang akan banyak kejutan datang menunggu kita. Kuncinya hanya pada kesiapan mental pada diri kita.

Sampai dititik ini aku ingin berkata untuk segala yang pernah aku lalui :

Satu, Terimakasih telah menyadarkan aku bahwa tak selamanya memberi akan menerima. Ada saatnya aku diajarkank sebuah rasa ikhlas dalam menerima.

Dua, Untuk segala yang pernah aku upayakan. Tak mengapa aku melepasmu, bagiku sampai dititik itulah aku memperjuangkan dengan peluh yang menetes.

Tiga, Untuk seseorang yang pernah aku sebut "Terkasih". Aku pernah begitu bodoh menaruh perasaan yang salah terhadapmu. Dan kau tahu? Bagaimana gilanya aku sesaat kehilangan dirimu kala itu. Namun kini aku semakin mengerti, bahwa banyak cara untuk mencintai tanpa harus memiliki. Melihatmu dengan segala bahagiamu adalah ketanangan diriku saat ini. Semoga selamanya kau masih menjadi alasanku untuk tak pernah takut akan takdir.

Terima kasih

Debu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Periode Kebuntingan Ternak Sapi

Hatiku Telah Mati

MENGHITUNG KAPASITAS TAMPUNG LAHAN DENGAN SATUAN TERNAK (ST) / ANIMAL UNIT (AU)